Bahan Kuliah Met Pen Dilema Pen
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112
Renungan:
1.
…….Kuburan adalah tempat tinggal pertama di akhirat,
jika seseorang selamat – di dalam kubur – maka urusan setelahnya akan lebih
gampang, sedangkan jika ia tidak selamat maka urusan setelahnya akan lebih
sulit”…. (HR. Tirmidzi)
2.
Kepemimpinan berarti membuat orang menyukai
hal-hal yang tidak menyenangkan.
3.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membuat orang
mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, dan menyukainya (Harry Truman, dalam
Jonahan, Smart Leadership, Elex Media
Komputindo, 2002, h. 1.
DILEMA PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF
1.
Lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih
positivism, yang bertitik tolak dari fakta social yang ditarik dari realitas
obyektif, dismaping asumsi teoritis lainnya
2.
Tujuan penelitian kuantitatif mencari sebab
akibat
3.
Mencoba mengurangi kesalahan (reduce error)
pengamatannya melalui desain eksperimental atau korelatif untuk sampai pada
kesimpulan yang obyektif.
4.
Mencoba mendalami dan menerobos gejalanya dengan
menginterpretasikan masalahnya.
5.
Menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti
permasalahan sebagaimana disajikan oleh situasinya.
6.
Melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri
tertentu.
7.
Pengamat harus mengetahui apa yang menjadi cirri
sesuatu itu.
8.
Mencacat, menghitung, perhitungan persentase,
rata-rata, perhitungan statistic, dst.
9.
Melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau
kuantitas.
10.
dst
PENELITIAN KUALITATIF
1.
Bertitik tolak dari paradigm fenomenologis yang
obyektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang
dihayati oleh individu atau kelompok social tertentu dan relevan dengan tujuan
penelitian itu.
2.
Tujuan tidak selalu mencari sebab akibat, tetapi
lebih berupaya memahami situasi tertentu.
3.
Menunjuk
pada segi alamiah yang bertentangan dengan kuantum / jumlah.
4.
Penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.
5.
Nama lain:
a.
Inkuiri naturalistic atau alamiah
b.
Etnografi
c.
Interaksionis simbolik
d.
Perspektif kedalaman
e.
Etnometodologi
f.
The Chicago School,
g.
Fenomenologis,
h.
Studi kasus,
i.
Interpretative
j.
Ekologis,
k.
Deskriptif.
(Bogdan dan Biklen, 1982, 3, dalam J Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2005, 3).
l.
Dst.
6.
Penelitian ini mendasrkan pada kealamiahan
sumber data.
7.
Prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.
8.
Pendekatan ini lebih diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistic (utuh)
9.
Metode yang biasa digunakan adalah wawancara,
pengamatan dan pemanfaatan dokumen.
10.
Memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah
dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok
orang.
11.
Untuk mencari dan menemukan pengertian pemahaman
tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.
12.
Upaya membangun pandangan mereka yang diteliti yang
rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan rumit.
13.
Upaya menyajikan dunia social dan perspektifnya
di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan manusia yang
diteliti.
14.
Disimpulan
atau disintesiskan.
FONDASI (DASAR) PENELITIAN
KUALITATIF
A.
KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF
1.
Definisi Penelitian Kualitatif:
a.
David Williams, 1995, penelitian kualitatif adalah pengumpulan data
pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh
orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah, dalam J. Moeleong, 2005, 5.
b.
Penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalkan perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistic, dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. (J Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2005, h.6).
2.
…………
B.
PENELITIAN KUALITATIF DIMANFAATKAN UNTUK:
1.
Subyek penelitian tidak didefinisikan secara
baik dan kurang difahami.
2.
Upaya pemahaman penelitian perilaku dan
penelitian motivasional.
3.
Untuk penelitian konsultatif.
4.
Memahami isu-2 rumit suatu proses.
5.
Memahami
isu-2 rinci tentang situasi dan kenyataan dihadapi seseorang.
6.
Untuk memahami isu-2 yang sensitive.
7.
Untk keperluan evaluasi
8.
Untuk meneliti latar belakang fenomena yang
tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif
9.
Untuk lebih memahami setiap fenomena yang sampai
sekarang belum banyak diketahui.
10.
Menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang
sudah banyak diketahui.
11.
Mdeneliti sesuatu secara mendalam.
12.
Menggunakan hal-2 yang belum banyak diketahui
ilmu pengetahuan.
13.
Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti
sesuatu dari segi prosesnya.
14.
Dst.
0 komentar:
Posting Komentar