Jumat, 25 November 2011

Bahan Kuliah Etika & Fils. Adm.Neg. Nafsu Berkuasa


NAFSU BERKUASA

Manusia adalah pikiran, kata Descartes pada abad ke-17.
“Aku berfikir maka aku ada”.

Para penyair Romantik abad ke – 18 membantahnya dengan ucapan, “Manusia adalah hatinya”.

Awal abad ke-21 (Indonesia) membantahnya dengan teriakan “Libido ergo sum, aku punya nafsu, maka aku ada” (sajak Peter Meinke).

Itulah yang terjadi sejak Reformasi bahwa libido menyingkirkan pikiran dan hati nurani.
Libido merajalela di jalan-jalan, di kantor pemerintahan, di layar televise, bahkan di tempat ibadah, dan di ruang pendidikan. Gairah nafsu jadi kaya, ternama dan berkuasa di mana-mana.
  
Sumber: Jakob Sumardjo, Kompas, Sabtu, 26 Nopember 2011, h. 6

Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112

0 komentar:

Posting Komentar