MOTIVASI
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112
Renungan:
MARI KITA BENTENGI
DIRI KITA DARI GANGGUAN JIN
DAN DIAKHIRI HIDUP KITA DENGAN KHUSNUL KHOTIMAH
Assalamu’alaikum
wr wb.
Mengingat
kembali pertanyaan tentang, pilih mana masuk surga atau masuk neraka,
jawabannya masuk surga, kemudian pertanyaan dilanjutkan, Apakah Bapak, Ibu dan
Saudara siap sewaktu-waktu mati, jawaban pertanyaan ini pasti orang akan berfikir
dulu, Lha bagaimana bisa masuk surga kalau tidak mati dulu.
Pertanyaan
berlanjut, Bagaimana bila kita sama-sama berdo’a, semuanya sehat dan panjang umur
? jawabannya pasti setuju - amien, Berapa tahun Bapak, Ibu dan Saudara ingin
hidup? 100 tahun atau 1000 tahun, orang yang berumur 80 tahun saja sudah
tergopoh-gopoh dan pikun (suka lupa), bagaimana dengan yang 100 tahun ? Pertanyaan
berlanjut Bapak, Ibu, Saudara Cinta Alloh dan Nabi Muhammad, jawabannya
serentak Cintaaaaa... Nah karena kita Cinta pada Alloh dan Rasul-Nya, mari kita
taat dan mengabdi kepa-Nya, apakah ketaatan kita menunggu nanti kalau sudah
Tua, ingat datangnya Maut / Mati (Takdir) tidak memilih tua atau muda.
Biasanya
kalau Cinta itu selalu Rindu untuk segera berjumpa dengan Kekasihnya, apakah
Bapak, Ibu dan Saudara Sudah Ingin Bertemu dengan Alloh ? Yang ini jawabannya
pasti difikir dulu lagi dan condong diam, jangankan kita membicarakan kematian,
membayangkan saja ngeri, atau nggak usah difikir sekalian. Tetapi
siap dan tidak siap, suka dan tidak suka, kematian adalah Takdir, yang pasti
akan mendatangi kita semua.Yang perlu diusahakan oleh kita adalah jangan sampai
kita mati sia-sia (su’ul khotimah/akhir hayat yang buruk). Bersama dengan Alloh
itu dapat dilakukan setiap saat termasuk Sholat Berjama’ah dan pada waktu Mati
(Insya’Alloh), atau mungkin tidak, atau mungkin setiap hari kita sering bersama
Setan (na’udubillah). Mudah-mudahan kita kita diakhirkan hidup ini (meninggal
dunia) oleh Alloh dengan Khusnul Khotimah (yang baik yaitu penuh dengan
ketaatan dan ketakwaan, pada Alloh) Amien.
Apa salah satu resep kita
terhindar dari godaan Setan, Nabi Saw, bersabda “Barang siapa yang membaca ayat
ini (QS. Al-Baqarah: 255, atau lebih dikenal dengan Ayat Kursi.pen.) ketika
pagi hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barang siapa mengucapkan-nya ketika
sore hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga pagi hari” (HR. Al-Hakim
1/562, Shahih at-Targhib 1/418 no. 662, shahih),
Dan
karena Kematian itu Rahasia Alloh, dan kita ingin mati dengan Khusnul Khotimah
serta menjadi Ahli Surga, Rasululloh saw, mengajarkannya dengan Berzikir dengan
Membaca “Sayyidul Istighfar”, dengan khusuk disaat pagi dan sore, sebagaimana
sabda Beliau, yang artinya “Barang siapa membaca dengan yakin di waktu sore
lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi maka ia termasuk ahli Surga. Dan
barang siapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum
masuk waktu sore maka ia termasuk ahli Surga”. (HR. Al-Bukhari 7/150, Yazid bin
Abdul Qadir Jawas, 127-128, Pustaka Imam Asy-Syafii), 2003),
“Ya
Alloh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku
akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan)
kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya
tiada yang dapat mengampuni dosaku kecuali Engkau”.
Jangan
sampai kita berbuat zolim, karena akan mendatangkan kerugian, dalam QS.
Al-A’raaf, 99) Alloh swt berfirman yang artinya “Apakah mereka merasa aman dari
azab Alloh (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Alloh
kecuali orang-orang yang merugi”, dalam surat
yang lain “Sesungguhnya Alloh tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang
zolim” (QS. Al-Furqon, 27-28)
Mari
kita maknakan lagi, Setiap hari hidup kita berkurang, berarti kita semakin
dekat dengan kematian, karena jatah kita hidup berkurang. Malaikat maut bisa
jadi tidak pernah ber-Assalamu’alaikum besuk pagi atau nanti akan datang untuk
mencabut nyawa kita, kita tidak tahu,
Padahal kalau kita sudah mati, akan ada babak baru dalam kehidupan kita,
yaitu hidup setelah mati, dan berbanding lurus antara kehidupan di dunia dan di
akhirat secara syar’i. Semoga Bapak, Ibu dan Saudara, selalu dalam Berkah,
Rahmat dan Hidayah Alloh swt, amien.
Mengingatkan
sekaligus Undangan, Insya’alloh, di Masjid Al- Ikhlas Unitri, hari Sabtu, 2
Juli 2011, Jam 10.00 tepat akan dilaksanakan Kajian Islam, oleh Ustadz Reza.
Pelaksana UKAI Unitri bekerja sama dengan Jama’ah Masjid Al Iklas Unitri,
dengan doa’ semoga amal ibadah Bapak, Ibu dan Saudara sekaliah diterima oleh
Alloh swt, amien, Semoga bermanfaat, dari hamba Alloh. Mohon maaf bila ada yang
kurang perkenan. Matur Suwun. Wassalamu’alaikum wr wb.
Kultum
Unitri, 28 Juni 2011.
Motivasi:
1.
Merupakan kegiatan yang ,mengakibatkan,
menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.
2.
Obyek yang membingungkan karena tidak dapat
diukur secara langsung, namun dapat disimpulkan dengan perilaku manusia yang Nampak.
3.
Bukan satu-satunya yang mempengaruhi tingkat
prestasi seseorang.
4.
T. Hani Handoko, dalam Brantas, dasar-dasar
Manajemen, Alfabeta, 2009, h. 101, mengartikan motivasi sebagai keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
5.
Adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai
dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan
para pegawai sekligus tercapai tujuan organisasi.
6.
Istilah-istilah yang lain:
a.
Motivation.
b.
Motif
c.
Kebutuhan (need)
d.
Desakan (urge)
e.
Keinginan (wish)
f.
Dorongan (drive)
7.
Menurut Peterson dan Plowan dalam Brantas, dasar-dasar Manajemen,
Alfabeta, 2009, h. 102, bahwa orang mau bekerja karena:
a.
The desire to live.
Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang. Manusia
bekerja untuk dapat makan dan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
b.
The desire for possession.
Keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua
dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
c.
The desire for power.
Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah di atas keinginan
untuk memiliki, menorong orang mau bekerja.
d.
The desire for recognition.
Keinginan
akan pengakuan merupakan jenis terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang
untuk bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar