Bahan Kuliah Etika dan Filsafat Adm. Neg. Perilaku Man.
Indonesia.
PRAKTIK PERILAKU MANUSIA INDONESIA
Sugeng
Rusmiwari
081
334 995 112
Renungan:
1.
“Ketika
kematian telah datang kepada salah seorang dari mereka, ia berkata: Duhai
Tuhanku, kembalikan aku ke dunia agar aku berbuat amal saleh terhadap apa yang
aku tinggalkan.” (Al-Mu’minun: 99-100).
2.
Dari Abi Ayyub ra bahwa Nabi saw bersabda:
Apabila engkau mendirikan shalat
maka maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah”. (Musnad Imam
Ahmad:5/412)
maka maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah”. (Musnad Imam
Ahmad:5/412)
3. Pemimpin
paling efektif adalah memberikan contoh, bukan perintah. (John C. Maxwell,
Kepemimpinan 101, Mitra Media, 2002, h. 106).
Mochtar Lubis, 1990, dalam Brantas, Dasar-Dasar Manajemen,
Alfa Beta, Bandung, 2009, h. 90-93, menyampaikan ciri manusia Indonesia:
1.
Munafik.
a.
Tidak konsistennya antara perkataan dengan perbuatan
b.
Apabila berkata bohong, apabila berjanji ingkar,
apabila dipercaya khianat.
c.
Perilakunya sulit difahami.
d.
Sering mempromosikan sebagai bangsa yang ramah,
tet api mudah marah, mengaku kaya raya, tetapi miskin, mengaku religious,
tetapi tidak religious (KKN), mengaku Negara hokum, tetapi suka melanggar hokum
(berlalu lintas), janji dating tetap ingkar, mau modrn tetapi masih ke dukun
e.
Tidak mengatakan tidak jika tidak, sebaliknya
juga tidak mengatakan ia, jika iya.
f.
Kita sering antara iya dan tidak atau bersifat
ganda (ambivalen).
g.
Dalam ungkapan:
1.
Ngono ya ngono, neng aja ngono (begitu ya begitu
tetapi jangan begitu).
2.
Kakak adiknya si bungsu.
3.
Cebol nggayuh lintang.
4.
Sibuta menghitung bintang.
5.
Dst.
h.
Sikap ganda kita sudah tua dan berakar pada
budaya.
i.
Kita juga diam ada pengusaha yang membangun
tempat maksiat
j.
Kita juga diam ada pejabat mengambil kepeutusan
merugikan rakyat kecil.
k.
Kita juga diam teman kita berbuat tidak
seharusnya, jauh dari Etika, Filsafat dan Agama.
l.
dst
2.
Segan dan enggan bertanggung jawab.
1.
Seseorang mungkin saja gagal terhadap sesuatu,
dan yang ini cenderung melempar tanggung jawab, dan menyalahkan atau akibat
perbuatan orang lain.
2.
Di jepang atau Negara-negara maju, pejabat akan
mundur bilamana gagal dalam menjalankan tugasnya.
3.
Pejabat di Indonesia justru menyalahkan rakyat
(suka mencari kambing hitam).
4.
Mengapa dinegeri yang kaya raya (Indonesia ) ini
beras mahal, ternyata yang salah adalah rakyat kecil yang tidak mampu membeli
beras, mengapa dinegara lain murah ?
5.
Dst.
3.
Feodal.
1.
Pemimpin yang mestinya melayani, sebaliknya
malah minta dilayani, fasilitas prima (bukan pelayanan prima).
2.
Mengangkat pembantu sebanyak-banyaknya agar
semakin banyak yang menghormati.
3.
Dst.
4.
Masih percaya pada tahayul.
1.
Suka nonton: film-film horror, atau lawak haa…haa…..hii……huuu…..
2.
Mengaku modern, masih suka ke dukun (Peringatan
Syirik, dosa besar, 40 hari shalatnya tidak diterima).
5.
Artistic
1.
Bangsa Indonesia, suka dengan penampilan
lahiriah yang indah, nilai spiritual perlu ditingkatkan.
2.
Dst.
6.
Punya watak
lemah
1.
Masih mau disuap bilamana memungkinkan, pileg,
pilkada,
2.
dst
7.
Senang nostalgia
Ada statemen ternyata lebih enak hidup di
jaman jahiliah, jaman Or Ba, disbanding sekarang, yang benar saja. Reformasi ini
perjuangan para mahasiswa.
8.
Cepat marah
1.
Dipanasi soal perbatasan Malaysia, langsung naik
darah mau nyerang.
2.
Kompetisi bola yang mestinya menjadi ajang
prestasi dan patriotism, ganti menjadi musuh bebuyutan.
3.
Dst.
9.
Tukang lego
1.
Bangsa kita panda menjual barang bekas,
gonta-ganti, mobil, handphone selalu model baru, yang lama di lego. Hah yang
nulis ini nggak punya uang.
2.
Sudah mendapatkan kekuasaan harga diri di lego
untuk mendapatkan kekayaan atau perempuan
3.
Dst.
10.
Suka merk luar negeri demi gengsi
1.
Katanya orang Indonesia lebih suka merk luar
negeri, sekalipun harganya lebih mahal.
2.
Merk dalam negeri ? yang ngetik juga bingung,
mutu kalah, harga kalah…………
3.
Dst.
11.
Pemalas
1.
Bangsa kita masih bangsa yang santai, kurang
menghargai waktu.
2.
Hayo yang membaca ini bangun pagi jam berapa,
setelah bangun ngapain, di kantor / di kampus ngapain…, hitung banyak
produktifnya atau longgarnya….?
3.
Dst
12.
Konsumtif
1.
Lihat setiap ada produk baru atau obral plaza
ramainya bukan main, lupa segalanya termasuk Alloh yang menciptakannya, bahkan
tuhannya ada di plaza / syirik itu.
Koentjaraningrat, 2004,
dalam Brantas, Dasar-Dasar Manajemen, Alfa Beta, Bandung, 2009, h.
93 menambahkan cirri-ciri sifat
mentalitas bangsa Indonesia adalah:
1.
Suka meremehkan mutu.
2.
Suka menerabas
3.
Tidak percaya pada diri sendiri.
4.
Tidak berdisiplin murni
5.
Suka mengabaikan tanggung jawab.
0 komentar:
Posting Komentar