Materi 26.
Bahan
Kuliah Seminar Kompetensi Kepemimpinan 2
Pendekatan
Metodologi Penelitian
METODE
PENGUMPULAN DATA KUANTITATIF
Pengumpulan data kuantitatif menghasilakan data bersifat terstruktur, sehingga peneliti dapat
melakukan proses pengkuantitatifan data, yaitu mengubah data semula menjadi
data berwujud angka.
Hal ini dimungkinkan, sebab metode pengumpulan data
kuantitatif berbeda dengan metode pengumpulan data kualitatif.
Dalam pengumpulan data kuantitatif, jika data yang
dihasilkan dari bertanya kepada responden, pertanyaan-pertanyaan tersebut
dibuat terstruktur.
Salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan pilihan
jawaban untuk setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden agar data yang
terkumpul “tidak” memiliki banyak variasi dibandingkan data kualitatif.
Metode-metode popular yang banyak digunakan untuk
mengumpulkan data kuantitatif adalah survey, observasi, dan eksperimen.
SURVEI
Data dikumpulkan dengan menanyai karyawan melalui daftar
pertanyaan atau kuesioner terstruktur.
Dengan survey, peneliti ingin memperoleh data, seperti preferensi, sikap, perasaan, atau pengetahuan
responden, dengan bertanya.
Survei diharapkan mencakup semua karyawan sehingga hasil survey dapat dipandang
mewakili seluruh populasi atau sebagian besar karyawan.
Jika jumlah karyawan tidak terlalu besar, semua karyawan
dapat disurvei.
Ini menyerupai sensus penduduk.
Dalam penelitian survey melalui kuesioner terstruktur
berarti semua pertanyaan yang diajukan
kepada setiap responden merupakan pertanyaan standar.
Standar di sini berarti antara satu responden dengan
responden lain diberi pertanyaan yang sama dan tertulis secara rinci dalam
kuesioner.
Responden hanya menjawab pertanyaan sejauh tercantum dalam
kuesioner.
Selain itu, biasanya kuesioner memuat alternative jawaban
tertentu, sehingga karyawan yang disurvei cukup memilih jawaban sesuai pendapatnya.
Untuk mengumpulkan data melalui survey dapat diterapkan
beberapa cara, yaitu survey individu, survey intersep, survey melalui telepon, survey melalui surat,
dan survey melalui jaringan computer atau internet.
SURVEI INDIVIDU
Dengan metode ini, periset secara individu langsung bertatap muka dengan
karyawan yang disurvei.
Sebelum pelaksanaan, terlebih dahulu periset membuat janji
dengan karyawan, menentukan waktu dan tempat pelaksanaan survei.
Periset atau
asistennya menanyai karyawan tersebut dengan sejumlah pertanyaan yang telah
disipakan secara terstruktur atau kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya.
Survey individu juga bias dilakukan dengan mendatang rumah
setiap karyawan.
Namun, cara ini meningkatkan biaya transportasi dan menghabiskan
lebih banyak waktu serta tenaga periset.
SURVEI
INTERSEP
Survei intersep – dari bahasa Inggris “intercept” yang
berarti memotong atau menghentikan sementara waktu – merupakan bentuk survey
yang dilakukan dengan “menghentikan” aktivitas karyawan.
Karena karyawan paling mudah ditemui saat bekerja, survey
dijalankan dengan meminta kesediaan karyawan meluangkan waktu sejenak guna
berpartisipasi dalam survey.
SURVEI MELALUI
TELEPON
Sesuai namanya, survey ini dilaksanakan melalui percakapan
telepon.
Para karyawan yang dipertimbangkan akan diteliti cukup
dihubungi nomor teleponnya pada saat yang tepat.
Waktu yang tepat untuk menelpon adalah kala karyawan sudah
sampai di rumah dan sedang bersantai, misalkan pukul 20.00 atau bias juga hari
Minggu atau hari libur.
Pada saat itu, biasanya karyawan sedang relaks sehingga tid
enggan disurvei.
Pada saat ditelepon, perkenalkan terlebih dahulu identitas
periset dan hubungannya dengan perusahaan.
Selanjutnya sampaikan topic riset yang akan diteliti dan
pentingnya pendapat karyawan untuk riset.
Jika karyawan bersedia, riset dapat dijalankan saat itu juga
melalui percakapan telepon.
Pada saat bersamaan, periset mencatat jawaban atau tanggapan responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Sumber:
Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, Cara Praktis
Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2005, hlm. 42-45.
0 komentar:
Posting Komentar