DESKRIPSI ADMINISTRASI PERKANTORAN
DALAM
KEPEMIMPINAN ORGANISASI
A. TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mengetahui
administrasi perkantoran spesifik dalam organisasi.
B. STRUKTUR BAHASAN
1. Definisi
Organisasi
2. Sistem
dan Prosedur Administrasi Perkantoran
3. Model-model
atau Struktur Organisasi Perkantoran, meliputi:
4. Mengidentifikasi
Pekerjaan Kantor.
5. Unsur-unsur
Kepemimpinan – Manajemen Perkantoran
6. Identifikasi
Kompetensi Pesonal / Pegawai
DESKRIPSI ADMINISTRASI PERKANTORAN
DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI
- Definisi Organisasi
Oraganisasi adalah proses dan wadah untuk mencapai tujuan bersama secara
efektif, efisien dan rasional, dengan pembagian atau penelegasian tugas dan
pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi.
Pendelegasian adalah pemindahan atau penyerahan tugas organisasi atau
perseorangan kepada orang lain hingga membuat keputusan atau kebijakan yang
seksama.
Mengapa organisasi itu dianggap penting, karena memiliki beberapa
prinsip antara lain:
a. Memiliki
pendelegasian tugas dan tanggung jawab secara jelas baik secara individu maupun
organisatoris, sehingga terjadi kristalisasi profesi dan akuntabiltas yang
baik.
b. Terjadi
proses pengaruh mempengaruhi dan dilakukannya koordinasi secara tepat atau
integrited.
c. Merumuskan
otoritas dan kewenangan secara baik untuk meningkatkan motivasi atau semangat
kerja pegawai serta meningkatkan loyalitas / kinerja yang produktif, dari pucuk
pimpinan hingga pegawai yang paling rendah.
d. Dilakukannya
pengawasan dan pengendalian secara berkala, sistematis yang dikemas dalam
komunikasi formal dan informal.
- Sistem dan Prosedur Administrasi Perkantoran
Sistem dan prosedur administrasi perkantoran adalah langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan yang sistematis yang berkaitan dengan apa, mengapa,
bilamana, dimana, kapan suatu pekerjaan itu dilaksanakan.
Sistem dan Prosedur Perkantoran yang baik memiliki dampak:
a. Pekerjaan
menjadi lebih sederhana, efektif,
efisien, responsif dan akuntabel.
b. Mudah
melakukan pemantau, pengawasan dan pengendalian, karena telah didukung
spesialisasi, kompetensi atau profesionalisme masing-masing individu.
c. Terjadinya
koordinasi yang integratif antara bagian atau individu yang satu dengan yang
lain, dan saling membatu dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
d. Telah
terjadi proses pendidikan dan latihan secara berkelanjutan atau kaderisasi
hingga menuju tingkat kematangan yang tinggi.
e. Penguasaan
sarana dan prasarana administrasi perkantoran yang baik yang didukung Informasi
Teknologi (IT).
- Model-model atau Struktur Organisasi Perkantoran, meliputi:
a. Model
/ Struktur Organisasi Garis
Model organisasi ini biasa digunakan oleh organisasi yang masih
sederhana atau kecil, karyawannya belum begitu banyak dan spesialisasi
pekerjaan belum begitu dianggap penting.
b. Model
/ Struktur Organisasi Fungsional
Model yang satu ini, dengan ciri bahwa pimpinan pada setiap lefel, belum
perlu dengan pegawai yang khusus, jadi setiap pimpinan berhak memerintah pegawai,
begitu sebaliknya setiap bawahan berhak menerima perintah pimpinan.
c. Model
/ Struktur Organisasi Garis dan Staf
Pada model ini maksudnya pada suatu organisasi terdapat satu atau
beberapa staf yang ahli dalam bidang tertentun yang bertugas memberi nasihat
dan saran kepada pimpinan di dalam organisasi yang bersangkutan.
Bentuk ini disebut juga penggabungan antara organisasi fungsional dan
staf.
- Mengidentifikasi Pekerjaan Kantor.
Pekerjaan kantor (office work)
disebut juga (clerical wark, paper wark), administrasi (dalam arti sempit) atau
tata usaha.
Bagaimana pentingnya administrasi perkantoran, karena setiap organisasi
apapun dan manapun perlu didukung pelayanan perkantoran (office service) dalam
mencapai tujuan, meliputi:
a. Penyampaian
keterangan secara lisan maupun tulisan.
b. Laporan
atau evaluasi untuk mengkoordinasikan banyak hal, cepat, akurat / valid untuk
kepenringan pengambilan keputusan pimpinan.
Jadi aktivitas pekerjaan pelayanan (publik) / tata usaha, pada dasarnya
berdasarkan pola:
a. Menghimpun,
Mencari keterangan atau data yang dipergunakan sebagai bahan untuk
memecahkan masalah tertentu.
b. Mencacat,
Kegiatan tulis menulit untuk mengelola keterangan-keterangan yang
didapatkan, untuk kemudian disimpan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
c. Mengolah,
Mengerjakan keterangan (menganalisis, menginterpretasi) dengan berbagai
metode untuk dipersiapkan memecahkan masalah.
d. Menggandakan,
Kegiatan memperbanyak (sesuai kebutuhan) dengan berbagai alat yang
representatif.
e. Mengirim,
Kegiatan menyampaikan keterangan / data sesuai dengan keperluan atau
masalah yang dihadapi.
f. Menyimpan,
Kegiatan meletakkan keterangan / data dengan baik, hingga memudahkan
bilamana sewaktu-waktu dipergunakan.
- Unsur-unsur Kepemimpinan – Manajemen Perkantoran
a. Manusia
(man)
Pegawai, dimulai dari pucuk pimpinan hingga pekerja yang paling bawah,
atau sebaliknya, yang bertugas mengelola informasi atau data sesuai dengan
keperluan.
b. Uang
(money)
Unsur ini digunakan untuk keperluan belanja pegawai, pembelian
peralatan, dan lain-lainya.
c. Material
(alat / perlengkapan)
Terdiri dari macam alat-alat:
1. Alat
Tulis Kantor.
Pena, kertas, tinta dll., dalam rangka proses penanganan informasi
sehingga perlu pengelolaan yang baik agar efektif dan efisien (baik yang habis
pakai, maupun tidak).
2. Mesin-Mesin
Kantor.
Note Book, Kalkulator, Mesin Cetak, dll.
d. Metode
(metod), cara memecahkan masalah
e. Situasi
– waktu (time)
f. Informasi
(information)
- Identifikasi Kompetensi Pesonal / Pegawai
a. Persyaratan
Personal Kantor
1. Pengetahuan
Yaitu pegawai yang bekerja dikantor, baik pemerintah maupun swasta
(goverment and nongoverment), yang berusaha memberikan jasa/kinerjanya untuk mencapai
tujuan, dengan kepribadian yang baik dilanadasi oleh etika, filsafat serta
agama.
2. Ketrampilan
Ketrampilan yang masuk dalam ranah kompetensi, yang dilandasi dari suatu
profesi yang terukur dari pendidikan, kemampuan / keahlian, etika, filsafat dan
agama.
Dinyatakan trampil apabila pegawai bekerja sesuai dengan standar yang
dibutuhkan dan seharusnya, dengan tidak melepaskan mutu (kualitas), jumlah
(kuantitas), waktu (efektif dan efisien).
3. Kepribadian
Keseluruhan sifat, watak, karakter yang dimiliki seseorang, yang dapat
dikenali maupun tidak dapat dikenali.
Yang dapat dikenali antara lain:
a. Sikap posisi badan ketika duduk, berjalan dan menyampaikan pendapat.
b. Bersih, rapi, harum.
c. Luwes dan berbusana serasi.
d. Sehat jasmani dan rochani.
e. Mampu dan trampil bekerja.
f. Senyum, sapa (salam).
g. Loyalitas / kesetiaan terhadap organisasi dan
pekerjaannya, sehingga merasa memiliki, menjaga nama baik organisasi, dll
h. Tekun, rajin dan sabar dalam bekerja serta
mengahadapi masalah, bukan putus asa
i. Menyimpan rahasia organisasi, jabatan / pimpinan,
diri sendiri.
b. Sumber
Tenaga Kerja
1. Sumber
Internal
a. Pengembangan
karier (cereer development).
b. Promosi
dan mutasi, desersi (jangan terjadi bilamana tidak terpaksa)
2. Sumber
Eksternal
Dilakukan dengan cara membuka lamaran, dilakukan seleksi sesuai dengan
prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
c. Langkah
Seleksi
Kebijakan untuk penerimaan pegawai dengan seleksi meliputi:
1. Penarikan
Tenaga Kerja, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Organisasi
harus mencari pegawai yang sesuai dengan visi, misi, trategi dan tujuan yang
telah ditetapkan.
b. Seleksi,
yaitu: proses kegiatan pemilihan calon pegawai / pelamar yang memenuhi
persyaratan, diantaranya:
1.
Surat lamaran (dulu ditulis dengan tangan, sekarang
banyak cara)
2.
Daftar riwayat hidup
3.
Ijazah
4.
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK, dulu SKKB)
5.
Surat keterangan pengalaman kerja (Curikulul Vitae)
6.
KTP, Foto, KK.
7.
Dll sesuai kebutuhan.
2. Klasifikasi
Jabatan (job classification) sebagai dasar seleksi
Tujuan – manfaatnya adalah membatu mendapatkan pegawai sesuai yang
dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan tertentu, ditetapkan setelah melakukan
magang sebagai salah satu dasar seleksi.
3. Tes
dan Wawancara
a. Macam-macam
Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kecakapan dan kepribadian calon
pegawai, pola ini dapat digolongkan lebih lanjut:
1. Tes
individu, biasanya dilakukan secara lesan.
2. Tes
kelompok, biasanya dilakukan secara tertulis.
3. Tertulis
Macamnya:
1. Obyektif,
jawaban singkat (short, answer)
2. Melengkapi
(completion)
3. Memilih
(multiple choice test), benar atau salah (true false test)
4. Subyektif,
misalkan membuat karangan.
4. Tes
Intelegensi (intelligence test), digunakan untuk mengetahui tingkat integensi
(IQ) calon pegawai.
5. Tes
Minat (interest test), digunakan untuk mengetahui minat calon pegawai.
6. Tes
Kepribadian (personality test), untuk mengetahui kepribadian pelamar.
7. Tes
Bakat (aptitude test) untuk mengukur calon pegawai.
8. Tes
Kesehatan (medical test), untuk mengetahu kesehatan pelamar sesuai dengan persyaratan
yang dibutuhkan.
b. Wawancara
(Interview)
Teknik ini digunakan hampir semua lini dan jabatan
yang diperlukan dalam organisasi yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)
yang dilakukan secara obyektif, dengan tujuan:
1.
Memastikan bahwa pelamar benar-benar berminat bekerja
pada organisasi yang bersangkutan,
2.
Mencari kebenaran data-data yang tertulis di dalam
formulir lamaran,
3.
Mendapatkan informasi lain yang belum tertulis di
dalam lamaran,
4.
Memastikan bahwa pelamar yang dipilih adalah orang
yang paling tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan,
5.
Memberikan kesempatan kepada pelamar untuk memperoleh
informasi tetang organisasi, jenis pekerjaan dan jabatan yang dilamar,
6.
Memberikan kesan yang positif kepada pelamar sehingga
wawancara secara tidak langsung merupakan media promosi bagi organisasi.
4. Penempatan
Personal Kantor dalam Tugas (Baru):
Pegawai lama / beru membutuhkan penempatan dalam tugas atau pekerjaan,
setelah proses panjang dari lamaran, sebagai pengenalan, dan lain-lain:
a. Aspek
Kehidupan Organisasi.
Kisi-kisi yang dapat diberikan antara lain:
1. Sejarah
organisasi
2. Struktur
dan tipe organisasi
3. Tatakerja
yang diberlakukan dalam organisasi
4. Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Literatur yang digunakan
5. Pengenalan
para pejabat
6. Tata
ruang dan tata letak serta fasilitas kerja
7. Berbagai
ketentuan normatif
8. Produk
organisasi
9. Uraian
jabatan atau pekerjaan
10. Hal-hal
yang terkait dengan hak dan kewajiban pegawai
11. Ketentuan-ketentuan
tentang jaminan sosial.
b. Kepentingan
Pegawai Baru
1. Penghasilan
2. Jam
Kerja
3. Hak
cuti
4. Fasilitas
yang disediakan
5. Pendidikan
dan pelatihan
c. Ruang
Lingkup Tugas yang bersangkutan, menyangkut segi-segi teknik, seperti:
1. Lokasi
2. Aktivitas
yang harus dilakukan
3. Persyaratan
keselamatan kerja
4. Perilaku
dalam tugas
5. Kerjasama,
6. Koordinasi,
dll.
d. Perkenalan,
aktivitas ini dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas, dari siapa perintah
akan datang dan kepada siapa perintah dapat dilakukan, kemana harus melapor,
siapa atasan langsung, siapa rekan-rekan kerjanya, ini disebut “latihan
orientasi” (orientation training).
0 komentar:
Posting Komentar