Mendeskripsikan
Pekerjaan Kantor
George Terry merumuskan pengertian
pekerjaan perkantoran itu sebagai berikut: “Pekerjaan perkantoran meliputi
penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan
laporan-laporan sebagai cara untuk meringkas banyak hal dengan cepat guna
menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol dari pimpinan”.
William Leffingwell dan Edwin
Robinson menerangkan bahwa “Pekerjaan perkantoran berkenaan dengan
warkat-warkat dari badan usaha-pembuat warkat-warkat, pemakaian warkat dan
pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan dikemudian hari. Warkat
ini mungkin merupakan sejarah dari pelaksanaan urusan-urusan badan usaha itu
sebagaimana digambarkan oleh daftar-daftar perhitungan, surat-menyurat, surat
perjanjian, surat pesanan, laporan dan segala macam nota yang tertulis dan
tercetak”.
Littlefield dan Peterson menerangkan
bahwa setiap pekerjaan kantor dalam sebuah organisasi dalam dewasa ini
mempunyai segi-segi pekerjaan perkantoran atau pekerjaan kertas. Dalam
kebanyakan pekerjaan-pekerjaan segi ini hanyalah sebagai akibat saja dari
aktivitas pokok yang dapat berupa produksi, penjualan, keuangan, pembelian,
kepegawaian, teknik atau salah satu dari banyak pekerjaan lainnya.
Sedangkan Coleman Maze menerangkan
bahwa kantor tatausaha dulu dianggap tidak lebih daripada titik temu dari
tatahubungan ke dalam dan keluar yang hanya mampu kadang kala mengirim beberapa
surat dan menyiapkan warkat-warkat yang tidak mempunyai nilai praktis.
Sedangkan saat ini tatausaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan
tanpa tatausaha roda-roda perusahaan maupun instansi pemerintah atau swasta
tidak dapat berjalan.
Dalam garis besarnya tatausaha
mempunyai 3 peranan pokok, antara lain sebagai berikut:
1. Melayani pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan
organisasi supaya dengan mudah mengambil keputusan atau dapat melakukan
tindakan yang tepat jika perusahaannya sedang menghadapi masalah.
3. Membantu melancarkan perkembangan
organisasi sebagai suatu keseluruhan.
(Gie, The liang, 2007: Hal 13-20)
( Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern
Edisi Keempat – Dengan Tamabahan. Yogyakarta: Liberty)
Fungsi dari pekerjaan kantor pada
prinsipnya adalah memberikan layanan informasi dan perekaman dalam bidang
jasa-jasa perkantoran untuk mencapai tujuan organisasi. Mills menjabarkan
fungsi pekerjaan kantor menjadi delapan yaitu :
1. Menerima informasi
Contoh dari bentuk informasi yang
umumnya diterima adalah surat, panggilan telepon, pesanan faktur dan laporan
mengenai berbagai kegiatan bisnis.
2. Merekam informasi
Tujuannya adalah agar informasi
dapat disiapkan segera apabila manajemen memintanya. Contoh bentuk rekaman
operasi yaitu korespondensi, pesanan dan faktur.
3. Mengelola informasi
Yaitu memastikan agar informasi yang
diterima benar dan akurat.
4. Mengatur informasi
Kantor bertanggungjawab mensuplai
informasi dalam bentuk yang paling baik dalam melayani manajemen. Contohnya
adalah penyiapan faktur, penetapan harga, laporan statistik, laporan keuangan,
dan laporan – laporan pada umumnya.
5. Memberi informasi
Kantor memberikan informasi dari
rekamannya bila manajemen meminta. Informasi yang dibagikan dapat bersifat
rutin, maupun khusus dapat secara lisan maupun tertulis. Contohnya pesanan,
anggaran faktur, laporan keuangan.
6. Melindungi aset
Mengamati secara cermat urusan dalam
perusahaan seperti menjaga keakuratan rekaman dan memperingatkan manajemen
mengenai apa saja yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
7. Menyimpan informasi
Kantor harus menyimpan informasi
yang diterima dengan baik agar mudah dicari apabila manajemen membutuhkannya.
(S, Sapir, 2004: Hal 7)
(S,
Sapir. 2004. Pengantar Studi Manajemen Perkantoran. Malang: UM)
0 komentar:
Posting Komentar