PELAYANAN PRIMA
A. TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mengetahui
proses pelayanan prima
Atau pelayanan
publik
B. STRUKTUR BAHASAN
1. Pelayanan
Prima
2.
Aspek-aspek
yang dilakukan dalam pelayanan yang baik atau bermutu:
3.
Ciri-ciri
pelayanan prima:
4.
Prinsip
Pelayanan Prima A-3 (Attitude, Attention, Action).
KEPEMIMPINAN PELAYANAN PRIMA
- Pelayanan Prima
Sering disebut Excellent
Services/Customer Care atau Pelayanan Yang Baik, yang merupakan faktor utama
keberhasilan organisasi, dengan cara memelihara dan mempertahankan pengguna
jasa / partnership.
- Aspek-aspek yang dilakukan dalam pelayanan yang baik atau bermutu:
1.
Karena
kesempurnaan / superioritas sebuah lembaga / organisasi.
2.
Hasil
mengukur perbandingan antara harapan dengan persepsi dari layanan yang
diterima.
3.
Memberikan
harapan kepada partnership secara terus menerus/konsisten.
- Ciri-ciri pelayanan prima:
1.
Reliability,
adalah suatu kemampuan menampilkan layanan yang dijanjikan dengan valid dan
representative.
2.
Assurance,
adalah pengetahuan dan tatakrama pegawai atau anggota organisasi serta
kemampuan mereka untuk membangun kepercayaan dan keyakinan.
3.
Tangible,
adalah tampilan fisik, peralatan, personel dan perlengkapan komunikasi.
4.
Emphaty,
adalah perhatian, atensi perseorangan pada partnership.
5.
Responsiveness,
adalah kemauan membantu partnership dalam pelayanan segera.
- Prinsip Pelayanan Prima A-3 (Attitude, Attention, Action).
1.
Attitude
(Sikap)
Sikap pelayan / pemimpin
terhadap partnership – bawahan, pada penerima jasa;
a.
Berhias,
untuk laki-2, rambut dipotong rapi, tidak menutup telingan, kuku tidak panjang
apalagi hitam, tidak merokok sat melayani, badan selalu bersih, tidak dekil.
Untuk wanita, tidak berlebihan menggunakan perhiasan termasuk menggunakan make
up.
b.
Berbusana,
berbusana rapi dan bersih menunjukkan cerminan kepribadian dan kewibawaan
seseorang dalam memberikan pelayanan.
c.
Ekspresi
Wajah, merupakan awal dari penampilan seseorang bersahabat atau tidak, untuk
itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Ekspresi
Mata
a.
Lakukan
kontak mata secara langsung disertai dengan senyuman dengan partnership
b.
Tampilkan
tatap mata yang bersahabat
c.
Hindari
mata berkerut dan tatapan kosong
d.
Mata
kaku atau mengalihkan pandangan baik kebawah maupun keatas atau kesamping harus
dihindari, karena menunjukkan menghindari dari suatu percakapan.
2.
Ekspresi
Mulut
a.
Tampilkan
senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira.
b.
Hindari
bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kekecewaan.
c.
Dan
hindari juga mulut yang terbuka lebar tanpa bicara karena menunjukkan
kebingungan.
d.
Hindari
pula menggigit bibir karena mengisyaratkan kesedihan.
e.
Bicara
sewajarnya dan jangan dibuat-buat.
3.
Ekspresi
Kepala
a.
Posisi
kepala tegak menunjukkan kesediaan berkomunikasi.
b.
Menganggukkan
kepala sebagai isyarat menghormat atau persetujuan.
c.
Hindari
pula memegang kepala karena menunjukkan kecemasan.
d.
Hindari
kepala yang menunduk karena menunjukkan penolakan.
e.
Posisi
kepala sewajarnya, sehingga tidak menimbulkan kesan kurang perhatian atau
sombong / angkuh.
d.
Melayani
partnership – pelanggan dengan berfikir positif, sehat dan logis, berarti ia
memperlakukan partnership secara baik, menghormati, tidak bersikap apreori,
tidak memanfaatkan kelemahannya, dan melayani apa yang diperlukan secara wajar.
Bentuk perilaku positif,
anatar lain:
1.
Santai
dan sopan serta menempatkan pelanggan semudah mungkin.
2.
Diplomatis
dan sensitive terhadap perasaan partnership – pelanggan.
3.
Membuat
pelanggan merasa diistimewakan, misalnya dengan menggunakan dan menyebut
namanya.
4.
Menunjukkan
perhatian yang wajar dan tidak dibuat-buat.
5.
Mengajukan
pertanyaan dan mencatat jawabannya.
6.
Menunjukkan
kebanggan pada diri sendiri, pekerjaan dan jabatan dengan pakaian yang pantas
dan serasi.
7.
Menawarkan
bantuan tanpa menunggu diminta.
8.
Secara
sukarela memberikan informasi dengan jelas dan bahasa yang mudah dimengerti.
9.
Bersahabat
dan selalu tersenyum.
e.
Melayani
dengan sikap menghargai, dpat dilakukan dengan cara:
1.
Setiap
partnership – pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
2.
Jangan
membeda-bedakan partnership.
3.
Dengarkan
dengan penuh apa yang disampaikan, catat setiap permintaan, saran atau pendapat
pelanggan.
4.
Gunakan
tutur bahasa yang baik disertai senyuman.
5.
Tunjukkan
sikap simpatik dan rasa senang melayani partnership.
6.
Jaga
agar sikap menghargai dilakukan secara konsisten atau tidak berubah-ubah.
7.
Terima
kehadiran pelanggan sebagaimana apa adanya, tidak boleh mudah menilai baik atau
buruk pelanggan itu.
0 komentar:
Posting Komentar