1.
Garis Besar landasan Etika:
a. Naturalisme:
1. Paham
mini berpendapat bahwa system-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar
alami, yaitu pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian
atas fakta dan bukan atas teori-teori yang sangat metafisis.
2. Manusia
pada kodratnya adalah baik, sehingga ia harus dihargai dan menjadi ukuran.
b. Individualisme
1. Emmanuel
Kant, menekankan bahwa setiap orang bertanggung jawab secara individual bagi
dirinya.
2. Dampak
positif dari individualisme adalah terpacunya prestasi dan kreativitas
individu.
3. Orang
akan memiliki etos kerja yang kuat dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi
dirinya.
4. Dampak
negative bahwa setiap orang akan mementingkan diri sendiri atau bersikap
egosentris.
c. Hedonisme
Titik tolaknya bahwa manusia menurut
kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan, yaitu bila kebutuhan kodrati
terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepus-puasnya.
d. Eudaemonisme
1. Dari
bahasa Yunani, yaitu demon yang berarti roh pengawal yang baik, kemujuran atau
keuntungan.
2. Kepuasan
yang sempurna tidak saja secara jasmani tetapi juga rohani.
3. Mencita-citakan
suasana batiniah yang disebut bahagia.
4. Mengajarkan
bahwa kebahagiaan merupakan kebaikan tertinggi (prima facie).
e. Utilitarianisme
1. Tokoh
dari ajaran ini adalah Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
(1806-1873).
2. Ciri
utamanya adalah pengenal kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan.
3. Suatu
perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat atau kegunaan, berguna artinya
memberikan kita sesuatu yang baik dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk.
f. Idealisme
a. Paham
ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan normativitas,
b. Bahwa terdapat kenyataan yang bersifat
normative yang memberikan dorongan kepada manusia untuk berbuat.
c. Keunggulan
dari ajaran ini adalah pengakuannya tentang dualism manusia, bahwa manusia
terdiri dari jasmani dan rohani.
d. Berdasrkan
aspek cipta, rasa dan karsa yang terdapat dalam batin manusia.
e. Dapat
dibagi menjadi 3:
1. Idealisme
rasionalistik
Bahwa dengan menggunakan pikiran dan
akal, manusia dapat mengenal norma-norma yang menuntun perilakunya.
2. Idealisme
estetik
Bahwa dunia serta kehidupan manusia dpat
dilihat dari perspektif “karya seni”.
3. Idealisme
etik
Pada intinya ingin menentukan
ukuran-ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia dan kehidupan manusia.
Sumber: Disarikan dari Wahyudi Kumorotomo,
Etika Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, h. 6 – 42.
0 komentar:
Posting Komentar