MENERAPKAN
PRISIP KERJASAMA
DENGAN
KOLEGA ATAU PEGAWAI
A. TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mengetahui
penerapan prinsip kerjasama dengan kolega atau pegawai.
B. STRUKTUR BAHASAN
1. Mendeskripsikan
Kolega
2. Bekerja
Sama dengan Kolega
3. Menyediakan
Bantuan Pada Pimpinan, Kolega dan Bawahan serta Orang lain setiap waktu
4. Memelihara
Standar Penampilan Pribadi (grooming)
5. Bekerja
dalam organisasi atau team.
MENERAPKAN PRINSIP-2 KERJASAMA
DENGAN KOLEGA ATAU PEGAWAI
1. Mendeskripsikan
Kolega
Kolega adalah teman atau rekan kerja yang sederajat, dengan status tidak
dalam garis vertikal struktural, yang sangat berpengaruh untuk melakukan
kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan
kantor demi mewujudkan tujuan bersama.
Kolega
ini terdiri dari beberapa macam:
a. Kolega
satu bagian atau satu bidang, yaitu rekan kerja yang berada di bagian yang sama
atau menangani kerja yang sama.
b. Kolega
berbeda bagian namun berkaitan, yaitu
rekan kerja satu kantor, dengan tempat berbeda atau bagian lain tetapi masih
berkaitan dengan pekerjaannya.
2. Bekerja
Sama dengan Kolega
Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan beberapa orang
(lembaga, pemerintah), dengan melibatkan semua anggota untuk saling mendukung
dan saling mengikat dalam mencapai tujuan bersama.
Karena dalam suatu organisasi (kantor) dan dalam jabatan apapun tidak
mungkin orang itu bekerja sendiri.
Kerjasama dalam kantor terdiri dari Kerjasama dengan pimpinan, dengan
kolega dan pengguna jasa.
a. Bekerja
sama dengan pimpinan
Dalam sutau organisasi ada yang memimpin dan ada yang dipimpin
(vertikal), artinya dalam suatu organisasi harus ada kerjasama antara bawahan
(follower) dengan pimpinan (leader) atau atasan.
b. Kerjasama
dengan kolega
Kerjasama ini dilakukan dalam garis horisontal, atau hubungan sederajat
antar teman sejawat, karena suatu pekerjaan akan berhasil bilamana didukung
oleh teman sejawat dalam kondisi yang kondusif.
Keterangan:
Dua kerjasama tersebut di atas
dilakukan :
a. Senantias
dilakukan secara tulus, dengan penuh perhatian atau bersungguh-sungguh.
b. Antara
keduanya melaksanakan dengan pelayanan prima terhadap satu sama lain.
c. Menerima
dengan baik atas saran, masukan, pendapat, kritik untuk peningkatan lebih
lanjut.
d. Memberikan
hadiah atau hukuman.
e. Fleksibel,
akuntabel, reliabel dan kridibel.
Sisi lain sebagai calon pemimpin (leader) yang perlu
dicermati adalah:
Bahasa Non Verbal, yaitu bahasa tubuh:
a. Cara
duduk.
b. Cara
bicara.
c. Cara
berdiri.
d. Cara
berpakaian.
e. Cara
menggunakan tangan atau tubuh.
f. Atau
bagaimana cara mendengarkan bilamana ada orang berbicara, meliputi:
1. Jangan
menyilangkan kaki dan tangan.
Karena dengan menyilangkan kaki atau tangan, seseorang
akan tertutup terhadap lawan bicara artinya kejadian ini tidak menciptakan
hubungan pembicaraan yang baik, jadi bukalah tangan dan kaki bila saat berbicara
dengan orang lain.
2. Lakukan
kontak mata, namun bukan menatapnya.
Kontak mata dengan lawan bicara dapat membuat hubungan
pembicaraan menjadi lebih baik dan dapat melihat apakah lawan bicara sedang
mendengarkan atau tidak, memang bagi yang tidak biasa akan menjadi tidak
nyaman, namun latihlah dan anda akan terbiasa dan nyaman.
Namun juga bukan dengan menatapnya terus menerus ,
karena akan membuat lawan bicara menjadi gelisah.
3. Buatlah
jarak antara ke dua kaki.
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan),
baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan kepercayaan diri dan merasa
nyaman.
4. Santaikan
bahu.
Ketika kita merasa tegang, juga akan terjadi
ketegangan di kedua bahu kita, dan biasanya terlihat pada posisi bahu yang
sedikit terangkat dan maju kedepan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan
dengan menggerakkan bahu dan mundurkan kembalai posisinya ke belakang.
5. Usahakan
mengangguk saat lawan kita sedang bicara.
Mengangguk menandakan bahwa kita sedang mendengarkan
saat lawan kita berbicara, namun jangan berlebihan yaitu terus menerus dan cepat karena akan
terlihat seperti dibuat-buat.
6. Saat
duduk, duduklah dengan tegak jangan membungkuk.
Posisi membungkuk menandakan bahwa saudara sedang
tidak bergairah, namun jangan tegang, terlihatlah santai tetapi tegap.
7. Condongkan
badan kedepan.
Menyondongkan badan menunjukkan ketertarikan dengan
apa yang disampaikan, namun jangan terlalu banyak karena akan terlihat meminta
sesuatu.
Sebaliknya bilamana anda condongkan kebelakang,
menandakan anda percaya diri namun bilamana terlalu kebelakang saudara
kelihatan sombong atau congkak atau arogan/.
8. Tersenyum
dan Tertawa.
Saat terjadi diskusi, tertawa kecil juga sangat
diperlukan, karena akan mencipkan suasana menjadi lebih segar dan dinamis,
termasuk diselingi cerita lucu namaun juga jangan terlalu lebar tertawanya. Dan
hati-hati usahakan jangan menjadi orang pertama yang tertawa, karena mungkin
kondisinya bisa jadi kurang atau tidak menguntungkan.
Dan tersenyumlah saat saudara sedang berkenalan atau
ketemu dengan pimpinan atau kolega serta bawahan, tetapi jangan terus menerus
karena akan menyimpan penafsiran sesuatu dibalik seyum tersebut.
9. Jagalah
posisi kepala tetap lurus.
Jangan melihat ke bawah saat ketika berbicara dengan
seseorang, karena dengan melihat kebawah, kita kelihatan tidak percaya diri dan
tidak nyaman dengannya.
10. Jangan
terburu-buru.
Persoalan ini berlaku untuk apa saja, pada seseorang
yang terbiasa dengan jalan cepat, sesekali perlambatlah jalan anda agar tidak
kelihata seperti orang sedang stress, karena dengan memperlambat sesuatu akan
mengurangi stress tersebut.
11. Hindari
gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa kita gelisah.
Tanda-tandanya, menyentuh muka, menggoyang-goyangkan
kaki, mengetuk-ngetuk jari di atas sesuatu, sadar atau tidak tindakan ini adalah
menunjukkan bahwa kita gugup bahkan hal itu juga dapat mengganggu perhatian
lawan bicara atau orang yang sedang berbicara dengan kita. Bilamana perlu untuk
menjelaskan sesuatu gunakan tangan secara efektif.
12. Jagalah
selalu sikap kita, ibarat kita sedang berkaca.
Yang pa intinya bilamana kita sedang berbicara dengan
orang lain seperti halnya kita berkaca, nyaman apa tidak disaat kita berbicara
dengan memengang muka dan yang kita ajak bicara juga dengan memegang muka,
begitu dan seterusnya.
3. Menyediakan
Bantuan Pada Pimpinan, Kolega dan Bawahan serta Orang lain setiap waktu
a. Sopan
dan ramah dalam berkomunikasi.
Dilakukan dengan sikap yang akrab, sopan dan penuh kelembutan, menarik,
suka membantu, murah seyum dan menarik dalam penampilan.
Sikap ramah dapat dilihat dari raut muka atau wajah yang cerah, riang,
tidak cemberut dengan bibir yang tersenyum manis, menjaga sopan santun disertai
tutur kata yang manis serta siap membantu pada lawan bicara atau partnernya.
Sehingga hilangkan kemurungan, sembunyikan kesedihan dan kekesalan,
kendalikan amarah dan bersikaplah rileks, sehingga menunjukkan suatu kelebihan
pada dirinya sendiri.
b. Cepat
tanggap.
Cara menarik pimpinan atau anggota agar simpati, adalah:
1. Bekerjalah
yang giat, karena tanpa kerja yang keras, hal sekecil apapun akan menghambat
keberhasilan kita, karena juga dengan bekerja keras maka akan muncul ide-ide
kreatif yang cemerlang
2. Optimis,
dengan cara berfikir positif walaupun dalam situasi yang kurang menguntungkan.
3. Imajinatif,
jangan takut untuk melakukan sesuatu dengan caranya sendiri sepanjang cara
tersebut tidak menyahi aturan dan berguna untuk memperlancar dalam tugas.
4. Jadikan
orang yang fleksibel, sehingga adapat dengan segera menyesuaikan diri bilamana
ada perubahan, dan ini bukan berarti plin-plan.
5. Melayani
pimpinan dan anggota dengan serius dan penuh minat, dan bijaksana dengan
mendasarkan pada kejujuran, dan bilamana ada suatu kerjaan yang amat sibuk
sampaikan kapan akan dilayani, jangan dibiarkan menunggu, hingga merasa tidak
diperlakukan adil apalagi menunggu dengan alasan yang tidak menentu.
c. Sikap
profesional
Sikap profesional dapat dilihat dari bagaimana seseorang menyelesaikan
masalah yang menjadi tanggung jawabnya dengan bijaksana, sehingga menunjukkan
sikap yang mandiri dalam menjalankan tugas, mampu memberikan kepastian, cepat
dan tepat, melakukan komunikasi dengan bahasa yang baik, mengetahui etika dan
filsafat, menjaga rahasia atau amanah, berdedikasi baik.
4. Memelihara
Standar Penampilan Pribadi (grooming)
Secara kasat mata, kepribadian seseorang dapat dilihat pada
penampilannya, oleh karena itu seorang calon pemimpin yang profesional
hendaknya mampu menjaga atau merawat penampilan (Grooming) dengan cara menjaga
kerapian dan keserasian.
Groom artinya merapikan atau memelihara penampilan.
Personal grooming, berarti penampilan diri yang sesuai dengan standar
yang berlaku ditempat kerja, meliputi busana, tata rias, keserasian memakai
aksesoris, sikap posisi tubuh, dll.
Untuk menjalankan ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi
Fisik.
Fisik yang sehat sangat bepengaruh terhadap produktifitas kerja baik
secara kuantitatif maupun klualitatif.
Bagaimana menjaga ini, perlu diperhatikan:
1. Makanlah
dengan gizi yang cukup.
2. Olah
raga
3. Istirahat
yang cukup.
b. Perawatan
Badan.
Perawatan badan perlu dilakukan agar penampilan tetap prima, meliputi:
1. Perawatan
rambut.
2. Perawatan
wajah.
3. Perawatan
tangan dan kaki.
c. Pakaian.
Cara berbusana yang baik menunjukkan kepribadian dan kewibawaan bagi
calon pemimpin yang profesional, berarti harus menjaga penampilan diri
(personal apperance) secara keseluruhan, dan perlu diperhatikan dengan waktu,
keadaan fisik, iklim, bahan, warna dan motif, koesmetik, serta kelengkapan
lain.
d. Cara
Bicara
Adalah kemahiran bahasa yang bersifat aktif, yang dapat diperoleh dengan
4 (empat) faktor:
1. Pengetahuan
Harus dikuasai oleh pegawai / pembicara dalam menjalankan tugas.
2. Pengalaman
Pengalaman yang banyak akan memudahkan dalam menjalankan pekerjaan.
3. Inteligensia
(kecerdasan otak)
Kecerdasan ini diturunkan sejak lahir, namun ibarat pisau bilamana
semakin sering diasah maka akan semakin tajam, jadi latihklah otak kita dengan
sering memikirkan sesuatu sesuai dengan bidang pekerjaan kita masing-masing.
4. Bakat
Merupakan kletrampilan yang diturunkan sejak lahir, namun juga perlu
proses sosialisasi sehingga sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan tanggung
jawabnya.
e. Cara
Mendengarkan
Usahakan pembicaraan orang lain didengarkan dengan cermat dengan cara
pusatkan pikiran, kemudian disaring, dipilih, dan ditarik kesimpulan tentang
pokok masalah yang dibahasnya.
f. Cara
Duduk
Cara duduk memberikan arti citra diri seseorang, maka dari itu perlu
diperhatikan:
1. Atur
posisi duduk sedemikian rupa agar tidak mudah merasa pegal, lelah dan bosan.
2. Mulut
aturlah agar selalu berdekatan (mingkem, bahasa jawanya).
3. Hindarkan
menyilanhkan kaki dan menggetar-getarkannya.
4. Juga
jangan duduk melorot ke bawah dengan kepala bersandar.
g. Cara
Berjalan
Yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jangan
menyeret sepatu.
2. Jaga
keseimbangan badan, usahakan berjalan secara normal, tidak menunduk dan
menengadah.
3. Ketika
keluar masuk, turun naik ruangan, usahakan mendahulukan wanita dan orang tua.
4. Tunjukkan
ekspresi percaya diri.
h. Cara
Makan dan Minum (table manner)
Untuk itu Cara Mkan yang perlu diperhatikan:
1. Segera
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
2. Pilih
dan ambil makanan sesuai keperluan.
3. Sesuaikan
irama makan, tidak perlu terburu-buru dan jangan terlalu lambat.
4. Hindarkan
makan seperti orang kelaparan atau pura-pura kekenyangan.
Cara minim yang perlu diperhatikan:
1. Teguk
air sedikit demi sedikit, jangan terburu-buru.
2. Aduk-
jangan ditiup-tiup.
3. Usahakan
air yang akan diminum jangan sampai tumpah.
4. Jangan
mengangkat tinggi-tinggi kelingking dan jari manis.
5. Perhatikan
etika ketika memegang gelas.
5. Bekerja
dalam organisasi atau team.
Kita bekerja tidak dapat lepas dari organisasi atau team, kelompok,
namun kita juga harus bekerja sendiri secara profesional.
a. Pengertian
Team.
Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak hidup sendiri, dalam kehidupan
kita tidak ada yang dapat dilakukan secara sendiri, karena kita selalu
membutuhkan peran orang lain, dengan pekerjaan yang sama sifatnya beda
maknanya, dan itulah yang disebut team.
b. Kunci
sukses bekerja dalam team.
1. Kenali
anggota team.
Usahakan sedapat mungkin informasi siapa teman-teman kerja, siapa
namanya dengan benar, berapa nomor teleponnya.
2. Temukan
kesamaan.
Untuk memperlancar komunikasi carilah kesamaan antara anggota team dalam
arti positif. Dan hargai orang lain.
3. Bersikap
ramah.
Meskipun
dilakukan dengan cara basa-basi, lakukan dengan ramah, dan jika terpaksa
menanggapinya, lihatlah terlebih dahulu dahulu dari sisi baik dan positifnya
dan utarakan, setelah itu tambahkan keberatan-keberatan saudara dengan alasan
yang dapat dipertanggung jawabkan dan usulkan berdasarkan hukum, dalil, undang-undang,
peraturan yang valid dan representatif.
4. Tuliskan
dan dokumentasikan.
Jika
saudara terpilih menjadi pemimpin (leader), biasakan untuk selalu
mempertanggung jawabkan setiap anggota team dan distribusikan.
Atur
jadual meeting melalui e-mail dan distribusikan pada anggota team.
Jika ada masukan sebelum meeting, e-mailkan pada seluruh anggota
sehingga, yang lain juga mendapatkan masukan yang sama.
5. Bersikap
terbuka dan jujur.
Jujur
merupakan modal bekerja dalam team.
6. Kontrol
emosi.
Tekanan pekerjaan yang relatif tinggi, akan mudah memicu timbulnya stres
atau rasa lelah yang menyebabkan masalah akan mudah muncul, dan lakukan
istirahat secukupnya, kosongkan fikiran sementara, ingat pepatah “orang yang
pandai mengatur emosi adalah salah satu kunci sukses bekerja dalam team”.
7. Tawarkan
solusi.
Disaat
menemukan masalah delam mengolah ide, ajak team untuk mengolah ide, ajak team
untuk berfikir bersama dengan kalimat pertanyaan “Menuurt pendapat saya, cara
ini adalah cara yang cukup tepat, dengan pertimbangan a...., b..... dst
(dasar), lalau Bagaimana menurut Bapak, Ibu dan Saudara-saudara ?).
0 komentar:
Posting Komentar