Peranan Etika dalam Dunia Modern
1.
Setiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan
norma-norma etis;
2.
Dalam masyarakat yang homogen dan agak tertutup masyarakat tradisional,
katakanlah – nilai-nilai dan norma-norma itu praktis tidak pernah dipersoalkan;
3.
Dalam keadaan seperti itu secara otomatis orang
menerima nilai dan norma yang berlaku, individu-individu dalam masyarakat itu
tidak berfikir lebih jauh.
Tetapi nilai-nilai dan norma-norma etis
yang dalam masyarakat tradisional umumnya tinggal
4.
Tidak dapat diragukan lagi agama merupakan salah
satu sumber nilai dan norma yang paling penting;
5.
Kebudayaan merupakan sumber yang lainnya,
walaupun perlu dicatat bahwa dalam hal ini kebudayaan seringkali tidak dapat
dilepaskan dari agama.
6.
Juga nasionalisme atau kerangka hidup bersama dalam
suatu Negara atau daerah, mudah menjadi sumber nilai atau norma.
7.
Di Indonesia pun sudh sejak dulu terdapat
variasi kecil-kecilan dipelbagai daerah, sejauh menyangkut nilai dan norma;
Misalnya dalam bidang pergaulan antara
muda-mudi dan hubungan antara orang tua dan anak.
8.
Bila seorang muda-mudi menjadi mahasiswa dank
arena untuk yang pertama kalinya dalam hidupnya keluar dari naungan keluarga
serta ketertutupan daerahnya, ia dapat merasakan perbedaan itu.
Perbedaan bias dirasakan lebih tajam lagi,
bila perpindahan itu bukan saja dari daerah ke daerah lain, tetapi sekaligus
juga dari daerah pedesaan ke kota besar.
Apalagi, bila seorang muda disekolahkan
keluar negeri. Bias samapai terkena
“cultural shock”.
9.
Tiga ciri yang menonjol situasi etis dalam dunia
modern:
a.
Pertama;
Kita menyaksikan adanya pluralisme moral, baik dalam masyarakat yang
homogeny atau yang heterogen;
b.
Kedua;
Sekarang timbul banyak masalah etis baru yang dulu tidak terduga;
c.
Ketiga;
Dalam dunia modern tampak semakin jelas juga kepedualian
10.
Ciri lain yang menandai situasi etis di zaman
kita adalah timbulnya masalah-masalah etis baru, yang terutama disebabkan oleh
perkembangan pesat dalam ilmu pengatahuan dan teknologi, khususnya ilmu-ilmu biomedis.
Sumber:
Bertens, Etika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2007, hlm. 29-32.
0 komentar:
Posting Komentar