Dahsyatnya Tahajud
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh :Ustadz Abu Adib
Segala puji hanya untuk Allah Ta’ala
semata. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita yang mulia
Muhammad , keluarganya dan para shahabat, serta orang orang yang
mengikuti mereka dengan baik. Para pembaca yang mulia, pada edisi kali
ini kami akan ketengahkan risalah ringkas yang mengupas qiyamul lail dan
tahajjud.
Kami akan jelaskan di dalamnya tentang
pengertian tahajjud, keutamaan qiyamul lail, waktu yang paling utama
untuk mengerjakannya, dan lain lain dari faktor-faktor yang dapat
membantu pelaksanaanya.
Pengertian tahajjud.
Ibnu Manzhur di dalam kitab lisanul
‘arob memaparkan, dikatakan هَجَدَ الرَّجُلُ “hajada ar rojulu”, yang
artinya jika seseorang tidur di waktu malam. Adapun kata مُتَهَجِّدٌ
“mutahajjid” adalah orang yang bangun dari tidur untuk mengerjakan
sholat. Ringkasnya, pengertian shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang
dilakukan seseorang setelah ia bangun dari tidurnya di malam hari
meskipun tidurnya hanya sebentar.
Adapun hukum
dari shalat tahajjud ini adalah sunnah muakaddah. Allah Ta’ala
berfirman tentang sifat-sifat hamba-Nya yang beriman, “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka” (QS. Al-Furqan: 64).
Allah Ta’ala juga menyatakan, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah Ta’ala”. (QS. adz-dzariyaat 17-18).
Pembaca yang budiman, perlu kita tandaskan dalam benak kita firman Allah Ta’ala tentang “Orang-orang yang sempurna keimanannya” berikut ini, “Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya sedangkan mereka berdo’a kepada
Rabbnya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebagian
rezqi yang kami berikan kepada mereka tak seorangpun mangetahui apa yang
di sembunyikan untuk mereka (dari bermacam macam nikmat) yang
menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan” (QS. As-Sajdah: 16-17)
Allah Ta’ala juga berfirman, “(Apakah
kamu wahai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” Sesungguhnya (hanya) orang yang berakal (saja) yang dapat
menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar: 9).
Karena begitu agungnya sholat tahajjud ini, sehingga Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya, “Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah
dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah
Al Quran itu dengan perlahan-lahan”. (QS. Al-Muzammil: 1-4). Allah Ta’ala juga menyatakan, “Dan
pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji”. (QS. Al-Israa’: 79)
Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sujud”. (QS. Qaaf: 40)
Begitu pula Rasulullah sangat menganjurkan untuk mengerjakan ibadah itu. Beliau bersabda, “Puasa
yang paling utama setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan
muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah
sholat malam”. (HR. Muslim dalam Kitab Ash-Shiyam, Bab Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan).
Keutamaan shalat malam sangat besar karena hal-hal berikut
1. Besarnya perhatian Nabi
untuk shalat malam hingga kaki beliau pecah-pecah. Seperti apa yang
telah di tuturkan istri beliau ‘Aisyah -radiyallahu’anha- beliau
berkata bahwa Nabi biasa mengerjakan sholat hingga kaki beliau
pecah-pecah. ‘Aisyah -radiyallahu’anha- berkata,
“Kenapa engkau melakukan hal ini
wahai Rasulullah padahal Allah Ta’ala telah mengampuni dosa-dosamu yang
telah lalu dan yang akan datang?” Beliau bersabda , “Apakah aku tidak
boleh menjadi hamba yang bersyukur”. (HR. Muslim no. 2820)
Juga dalam hadits Mughiroh , beliau
berkata “Pernah Rasulullah berdiri sangat lama (dalam sholat) hingga ke
dua kaki beliau membengkak”. Kemudian ada seseorang yang berkata
kepada beliau “Bukankah Allah Ta’ala telah mengampuni dosa dosamu yang
telah lalu dan akan datang?” Beliau bersabda, “Apakah aku tidak boleh
menjadi seorang hamba yang bersyukur”.
Begitulah para pembaca yang mulia keadaan dan ibadah uswah (teladan) kita. Alangkah indahnya bait sair ini,
“Tidur nyenyak memalingkan dari kehiduan yang terbaik.
Bersama para bidadari di dalam kamar-kamar peraduan surga.
Engkau akan hidup selama-lamanya tiada kematian padanya.
Hidup penuh kenikmatan di dalam surga bersama bidadari yang baik hati.
Bangunlah dari tidurmu, sesungguhnya tahajjud dengan membaca Al-Qur’an lebih baik dari pada tidurmu”
2. Keutamaan sholat malam yang
lainnya adalah, bahwa sholat malam itu termasuk sebab di tinggikannya
derajat seorang hamba di dalam kamar-kamar surga. Hal ini berdasarkan
hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari , bahwa Nabi bersabda,
“Sesungguhnya di dalam surga
terdapat kamar-kamar yang nampak bagian luarnya dari dalamnya, dan
tampak bagian dalamnya dari luarnya. Allah Ta’ala telah menjadikan
kamar-kamar tersebut bagi orang orang yang memberi makan, melembutkan
suara, memperbanyak puasa dan mengerjakan sholat malam ketika orang
sedang lelap tidur”. (HR Ahmad V/243)
3. Keutamaan sholat malam
lainnya adalah, orang yang telah menegakkan sholat malam adalah
orang-orang yang telah berbuat ihsan dan berhak mendapatkan rahmat yang
besar dari Allah Ta’ala dan surga-Nya. Karena mereka itu adalah, “Orang-orang yang sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir akhir malam meraka memohon ampunan kepada Allah Ta’ala” (Q.S Adz-Dzariyat: 16-18).
4. Keutamaan sholat malam yang
lainnya adalah, Allah Ta’ala memuji orang-orang yang selalu menjaga
sholat malam dalam kelompok para hamb-hamba yang berbakti dan beriman.
Allah Ta’ala menyatakan tentang hamba-hamba yang mulia ini, “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka” (QS. Al-Furqan: 64).
5. Keutamaan tahajjud yang
lainnya, mereka dipersaksikan sebagai orang yang memiliki keimanan yang
sempurna. Allah Ta’ala mengatakan, “Sesungguhnya orang yang
benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah orang-orang yang
apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Kami itu mereka segera bersujud,
seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan tidak pula mereka
menyombongkan diri. Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,
mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap,
serta mereka menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan” (QS. As-Sajdah: 15-16).
6. Keutamaan sholat malam yang
lainnya adalah, orang-orang yang biasa sholat malam adalah orang-orang
yang “didengki” (patut membuat kita iri hati kepada mereka yang
mengerjakannya karena kebaikan mereka) karena agungnya pahala yang
didapat. Pahala tersebut lebih baik dari pada dunia dan seisinya
berdasarkan hadits Abdullah bin ‘Umar , bahwa Rasulullah ,“Tidak
boleh hasad kecuali 2 golongan manusia, yaitu orang yang telah Allah
Ta’ala beri Al-Qur’an lalu dia membacanya di malam dan siang hari; dan
seorang yang telah Allah Ta’ala beri harta lalu dia infaqkan di malam
dan siang hari” (HR. Muslim).
Dan masih banyak lagi keutamaan yang lainnya.
Pembahasan selanjutnya adalah waktu yang paling utama mengerjakan sholat malam.
Pada asalnya sholat malam boleh
dikerjakan di awal waktu malam, di pertengahannya, atau bisa juga
dilaksanakan pada akhir waktu malam; dan ini merupakan kemudahan dalam
beribadah. Jadi seseorang bisa mengerjakan sholat malam sesuai dengan
kemampuannya, dan yang mudah baginya. Akan tetapi waktu yang
paling utama untuk mengerjakan sholat malam adalah waktu seper tiga
malam terakhir, berdasarkan hadits ‘Amr bin Abasah , bahwa dia pernah
mendengar Nabi bersabda,
“Sedekat-dekatnya seorang hamba
dengan Robbnya adalah dibagian malam yang terakhir. Jika kamu sanggup
untuk berdzikir di waktu-waktu itu maka lakukanlah” (HR. Tirmidzi).
Kemudian masuk pada jumlah rekaatnya
Pada asalnya jumlah reka’at sholat malam itu tidak terbatasi, berdasarkan sabda Nabi ,
“Shalat malam itu dikerjakan dua raka’at dua raka’at…”
Akan tetapi paling utamanya adalah 11 atau 13 reka’at. Hal ini berdasarkan perbuatan sang uswatun hasanah Nabi Muhammad .
Adab adab sholat malam
1. Sebelum tidur hendaknya
seorang berniat untuk mengerjakan sholat malam. Dengan tidurnya tersebut
ia berniat untuk menambah kekuatan dalam menjalankan ketaatan agar dia
mendapatkan pahala dengan tidurnya tersebut. Berdasarkan sabda Nabi,
“Tidaklah seorang yang biasa
mengerjakan sholat malam kemudian dia tidur,melainkan Allah Ta’ala akan
catat baginya pahala sholat, dan tidurnya dianggap sebagai sedekah
baginya” (HR. An-Nasa’i).
2. Adab ke dua, mengusap
wajahnya ketika bangun dari tidurnya lalu berdzikir kepada Allah Ta’ala
dan bersiwak kemudian mengucapkan,
“Tiada sesembahan yang berhak
diibadahi secara haq kecuali Allah Ta’ala yang esa tiada sekutu bagiNya.
MilikNya-lah kerajaan dan segala puji dan Dia maha kuasa atas segala
sesuatu. Maha Suci Allah Ta’ala segala puji hanya milikNya tiada
sesembahan yang berhak di ibadahi selain Dia Allah Ta’ala maha besar
tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Ta’ala Allah Ta’ala yang maha
tinggi dan maha agung wahai Robbku ampunilah aku”.
3. Adab yang ke tiga, memulai
tahajjudnya dengan 2 reka’at yang singkat, berdasarkan hadits Abu
Hurairoh , bahwa Rasulullah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian bangun di malam hari, maka hendaklah dia memulai sholatnya dengan dua reka’at yang singkat” (HR. Muslim).
4. Adab yang ke empat, disunnahkan sholat malam dikerjakan di rumah, berdasarkan sabda Nabi ,
“Sesungguhnya sebaik-baik sholat adalah di rumah, kecuali sholat wajib”.
Dan juga sholat tarwih afdholnya di
kerjakan di masjid dengan berjama’ah. Dan masih banyak lagi adab adab
yang lain, yang Insya Allah akan kita sampaikan pada lain kesempatan.
Semoga bermanfa’at.
Wallahu Ta’ala a’lamu bish showab.
Sumber: (buletin Istiqomah , masjid jajar solo. rubrik Fiqih?)
0 komentar:
Posting Komentar